MALANG – Memasuki hari ke-15 di bulan suci Ramadhan, Kepolisian Resor Malang, Polda Jatim, menggelar silaturahmi Kamtibmas bersama Ulama Kabupaten Malang.
Kegiatan berlangsung di Ponpes Roudlotul Ulum 2, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (6/4/2023).
Silaturahmi kali ini, dihadiri sejumlah tokoh, diantaranya, ketua Tanfidziyah PC NU, KH Hamim Kholili, ketua MUI Kabupaten Malang KH Fadhol Hija, Rois Syuriah PC NU KH Zainul Arifin, dan wakil ketua GP Ansor Gus Yatimul Ainun.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, silaturahmi Kamtibmas dengan ulama dan tokoh agama ini merupakan upaya komunikasi dan koordinasi untuk menciptakan kondusifitas Kamtibmas selama bulan suci Ramadhan.
AKBP Putu mengajak seluruh ulama serta pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Malang bersinergi dalam mengantisipasi terjadinya kriminalitas dan tindak kejahatan.
Sejauh ini, Polres Malang telah melakukan pemetaan potensi gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi di bulan suci Ramadhan, seperti bahaya petasan, aksi balap liar, perang sarung, maupun aksi kejahatan jalanan lainnya.
“Kenakalan remaja perang sarung ini, dari Polres Malang selalu mengantisipasi supaya tidak sampai terjadi. Pernah akan terjadi di wilayah Kecamatan Dampit, namun dapat kami cegah. Kami berharap ke depan bisa terus bersinergi untuk menjadikan Kamtibmas di Kabupaten Malang ini tetap kondusif,” kata AKBP Putu di Ponpes Roudlotul Ulum, Gondanglegi, Kamis (6/4).
Kapolres menambahkan, pihaknya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang, telah melakukan langkah pencegahan guna menjaga kondusifitas di Kabupaten Malang.
Terkini, pihaknya bersama Forkopimda membongkar serta menyegel dua lokasi yang disinyalir kerap digunakan sebagai arena perjudian sabung ayam di Kecamatan Singosari.
“Kami juga berhasil mengungkap adanya sabung ayam di dua tempat,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Binmas Polres Malang AKP Indra Subekti mengatakan, dukungan ulama dan tokoh agama dalam pemeliharaan kamtibmas sangat diperlukan.
Penyampaian pesan-pesan kamtibmas oleh para ulama kepada generasi muda yang menimba ilmu di pondok pesantren maupun kalangan santri dinilai efektif dalam mencegah perilaku perundungan yang dilakukan secara verbal maupun non verbal.
“Dampak perundungan juga berat juga. Korban bisa terganggu saat bergaul dengan orang, karena ia merasa terintimidasi oleh temannya sendiri,” ujarnya.
Masih menurut Kasatbinmas, perundungan melalui media sosial dan perundungan seksual juga perlu diwaspadai dan dicegah secara cepat dan tepat. Tak menutup kemungkinan, jenis perundungan ini bisa juha terjadi di lingkungan pesantren.
Oleh karenanya, diharapkan para pengasuh pondok lebih ketat lagi dalam mengantisipasi potensi terjadinya perundungan ini.
“Perundungan dapat menimbulkan gangguan fisik atau psikis, sehingga korban merasa minder. Bahkan risiko terburuknya, korban perundungan dapat berakibat berpikiran pendek dan bunuh diri,” paparnya.
AKP Indra mengimbau kepada masyarakat untuk terus melakukan kegiatan positif di bulan suci Ramadhan serta menghindari beberapa kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas.
Menjelang waktu berbuka, kegiatan dilanjutkan dengan tauziah yang disampaikan wakil Rois Syuriah PC NU KH Imam Ma’ruf, serta pemberian santunan kepada anak yatim oleh Kapolres Malang dan Ketua PC NU Kabupaten Malang. (u-hmsresma)
Discussion about this post