MALANG – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang, menggelar rapat koordinasi (Rakor) lintas sektoral dalam rangka persiapan pengamanan hari Raya Idul Fitri 2023 / 1444 H.
Kegiatan digelar usai pelaksanaan rakor tingkat menteri oleh Kapolri secara daring di aula Rupatama Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (6/4/2023).
Selain Forkopimda, rakor juga dihadiri oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BMKG, Depo Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Kapolsek jajaran dan instansi terkait.
Kegiatan Rakor dipimpin langsung oleh Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, didampingi Dandim 0818 Malang – Batu Letkol Inf Taufik Hidayat dan Bupati Malang Drs. HM Sanusi.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana melalui Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik mengatakan, pengamanan pada kegiatan mudik Lebaran 2023 akan dilaksanakan lebih ekstra dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang disampaikan Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), diprediksi akan terdapat lonjakan pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran dibandingkan dengan tahun 2022.
Potensi pergerakan masyarakat pada Lebaran 2023 diperkirakan sebesar 45,8 % atau 123,8 juta orang di seluruh Indonesia. ini berarti, terdapat peningkatan sejumlah 44,8 % atau 38,3 juta orang dibandingkan pada lebaran 2022 yang hanya sekitar 31,6 ℅ atau 85,5 juta orang.
Menindak lanjuti hal tersebut, Polri akan menggelar Operasi Ketupat 2023 guna menekan angka kecelakaan lalu lintas dan penganan lainnya. Operasi akan dilaksanakan kurang lebih selama 15 hari dari tanggal 18 April sampai dengan 1 Mei 2023.
“Rakor lintas sektoral membahas manajemen arus mudik di lapangan secara terpadu dan terkoordinasi. Perencanaan dan evaluasi seperti tahun sebelumnya dengan lebih detail yang mencakup operasional mobilisasi barang dan orang, jalur alternatif, rekayasa lantas, rest area dan SPBU,” kata Taufik saat dikonfirmasi di Polres Malang, Jumat (7/4/2023).
Taufik menjelaskan, Polres Malang akan melakukan pemetaan jalur rawan laka melalui analisa data dan anatomi laka pada tahun sebelumnya. Selain itu, pembatasan angkutan-angkutan yang masuk kategori Over Dimensi Over Loading (ODOL) akan dilakukan H-3 lebaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi potensi kemacetan maupun kecelakaan selama mudik lebaran.
Peningkatkan edukasi perilaku mengemudi yang aman, juga akan diterapkan dengan cara pemasangan rambu-rambu portabel pada lokasi rawan laka serta sosialisasi melalui media sosial resmi kepolisian dan media massa.
Nantinya, kepolisian akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan untuk memastikan kelancaran arus mudik dengan melakukan uji kelayakan kendaraan dan memeriksa kesehatan pengemudi di terminal atau titik pemberangkatan mudik lainnya.
“Termasuk pendirian Pos Pantau maupun Pos Pelayanan pengamanan lebaran sebagai pusat informasi, pelayanan, sekaligus tempat peristirahatan sementara bagi pemudik,” ujarnya.
Taufik berharap, dengan sinergisitas dan kolaborasi seluruh pihak, proses pengamanan arus mudik dan hari Raya Idul Fitri dapat berjalan lancar. Serta, situasi Kamtibmas secara umum di Kabupaten Malang tetap kondusif dan terjaga.
“Semoga selama Lebaran besok ini lancar, terkendali, dan situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Malang aman dan Kondusif,” pungkasnya. (u-hmsresma)
Discussion about this post